BAB 12 Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga (family) adalah
kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah,
perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family)
adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal
bersama. Keluarga besar (extended family) mencakupi keluarga inti,
ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat
karena perkawinan. Keluarga di mana seseorang disebut keluarga orientasi (family
orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah
keluarga prokreasi (family of procreation).
APAKAH RUMAH TANGGA ITU?
Rumah tangga (household) adalah
istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan
perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam hal rumah tangga
mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang
menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data
dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.
Haverty mengidentifikasi variabel utama yang terlibat di dalam analisis seperti
ini:
1.
Fungsi Produksi
Rumah Tangga:
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga
2.
Stok (Sumber
Daya) Rumah Tangga :
Informasi
Sumber Keuangan
Barang Pasar
Karakteristik
Waktu
3.
Variabel Eksogen
atau yang Ditetapkan Sebelumnya :
Data
Peluang Pasar Tenaga Kerja
Peluang Pasar Produk
Struktur Rumah Tangga
Kepuasan
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA/RUMAH
TANGGA
Keluarga memiliki pendapatan
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan rumah tangga karena jumlah yang lebih
banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga mapun rumah
tangga, keempat variabel structural yang paling member dampak pada keputusan
pembelian dan yang dengan demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia
kepala rumah tangga atau keluarga, status, perkawinan, kehadiran anak san
status pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan
perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi
tertentu yang lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi
yang jelas bahwa dua orang dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah
mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini
mengenai apakah keluarha harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi
dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan,
perabot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan, dan produk lain. Anak di dalam
keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti
perjalanan, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas dipilih.
KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan
kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu
membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga
yang lain.
1.
Peranan individu
dalam pembelian keluarga.
2.
Perilaku peran
(role behavior).
3.
Peranan pasangan
hidup dalam keputusan pembelian.
SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA
Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian
tahap. Proses ini disebut silkus kehidupan keluarga (SKK). Walaupun sudah
digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut mendapat
pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells dan
Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang
memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.
STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA YANG BERUBAH
Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga
kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu
mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga
merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa
dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak
jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara
oleh Biro Sensus?
1.
Menikah atau
Single.
2.
Ukuran Rumah
Tangga.
3.
Perkawinan dalam
usia yang lebih lanjut.
4.
Boom orang
single.
5.
Perceraian dan
perilaku konsumen.
6.
Orang-orang
single yang hidup bersama.
7.
Pemasaran untuk
orang single.
8.
Perkawinan
kembali
METODELOGI PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN
KELUARGA
Bila anda menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada
keputusan keluarga dalam hal pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik
penelitian akan sama dengan studi penelitian pemasaran yang lain.
1.
Kerangka
Proses-Keputusan.
2.
Kategori
Sturktur-Peran.
3.
Bias Pewawancara.
4.
Seleksi
Responden .
James F. Engel,
Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen Jilid 1.
Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
http://yodiahadishtis.blogspot.com/2012/11/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar