PROPOSAL RAMALAN PENJUALAN
" TOKO ROTI FAMILY BREAD"
Nama : Hartaty Robiasih
Kelas : 3EA13
NPM : 13210165
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Persaingan usaha dewasa ini menuntut pengusaha agar lebih
peka terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk yang ditawarkan.
Sehingga perlu adanya manajemen yang berperan dalam menentukan jumlah
penjualan. Keberhasilan suatu perusahaan dicerminkan oleh kemampuan perencanaan
dalam manajemen untuk memanfaatkan peluang secara optimal sehingga dapat
menghasilkan penjualan dan laba sesuai dengan yang diharapkan.
Peramalan (Forecasting) adalah suatu usaha untuk meramalkan
keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Meramalkan
penjualan berarti menentukan perkiraan besarnya volume penjualan, bahkan
menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai di masa yang akan
datang.
Dengan adanya kegiatan Peramalan penjualan ini dapat
mengambil keputusan atau kebijakan sesuai dengan hasil ramalan penjualan
tersebut, sebelum penelitian ilmiah ini dilakukan. Karena dengan pemilihan dan
penggunaan metode yang tepat, maka keberhasilan perusahaan dalam menawarkan
produknya akan dirasakan dalam bentuk laba yang didapatkan. Penulisan ilmiah
ini juga akan memberikan perbandingan penggunaan metode yang memiliki nilai
kesalahan terkecil, sehingga perusahaan dapat mengaplikasikannya dalam
manajemen perusahaan. Peramalan penjualan juga dilakukan untuk bisa terus
memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilihat dari hasil ramalan agar manajer dapat
memperhitungkan stock persediaan.
Keberhasila yang dicerminkan oleh kemampuan perencanaan
dalam manajemen untuk memanfaatkan peluang secara optimal sehingga dapat menghasilkan penjualan dan laba sesuai dengan yang
diharapkan serta
untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan sehingga dapat mencapai suatu
keuntungan. Karena dalam hal ini peramalan penjualan merupakan pendekatan yang
berbasis dengan memperhitungkan resiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang
akan datang. Dengan itu naik turunnya penjualan yang dicapai dapat dipergunakan
sebagai alat ukur maju mundurnya suatu usaha.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan Peramalan penjualan Roti, khususnya pada Toko Family Bread. Hal ini yang membuat
penulis merasa tertarik mengangkat Peramalan penjualan Roti sebagai bahan
penulisan ilmiah yang akan dibahas
dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul “PERAMALAN PENJUALAN ROTI PADA TOKO FAMILY BREAD”.
1.2
Rumusan dan Batasan Masalah
Dari penjelasan di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan yaitu:
1. Berapa
besar peramalan penjualan Bulan April 2011 s/d april 2013, pada Toko Roti
Family Bread?
2.
Bagaimana peramalan penjualan
terhadap Toko Roti Family Bread dengan menggunakan metode Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing
(ES), Mean Absolute Devisiasion (MAD)?
1.3
Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ilmiah ini adalah :
1. Dapat
mengetahui tingkat penjualan selama 2 tahun untuk peramalan Bulan April 2013.
2. mengetahui efektifitas hasil dari
peramalan dengan memperbandingkan metode Moving
Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing (ES), Mean Absolute Devisiasion (MAD) dan
untuk mengetahui metode mana yang lebih tepat untuk peramalan penjualan “Roti pada Toko Fmiliy Bread”.
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1
Manfaat Akademik
Mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang di dapat dari Peramalan penjualan suatu perusahaan
terhadap penjualan Roti pada Toko Family Bread.
1.4.2
Manfaat Praktis
Penulis berharap agar penulisan ilmiah
ini dapat menjadi sarana yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
kemajuan usaha, dan masukan untuk pembahasan mengenai Peramalan penjualan.
1.5
Metode
Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan
ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu Moving Average (MA), Weight
Moving Average (WMA), Exponential
Smoothing (ES), Mean Absolute
Devisiasion (MAD).
I.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Bengkel Motor Loffty
yang berada di Ruko Taman Harapan Baru
Blok Q 1 No. 15 Rt. 06/ 23 Kel : Pejuang, Kec : Medan Satria, Bekasi.
I.5.2 Data/Variabel
Dalam penelitian ini, menggunakan data Roti
Family Bread setiap bulannya pada Bengkel Motor Loffty, selama 13 bulan
berturut-turut yaitu dari bulan April 2012 s/d April 2013.
I.5.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada
penelitian ilmiah ini adalah mengunakan data sekunder yaitu data yang sudah
ada, berbentuk buku mengenai topik atau pembahasan yang sudah ditentukan oleh
penulis yang diperoleh dari Studi Pustaka (Library
Research). Yaitu penelitian dilakukan dengan mempelajari buku-buku
referensi yang berhubungan dengan masalah, untuk mendapatkan data yang
digunakan sebagai landasan.
I.6 Alat Analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan dalam penulisan
ilmiah ini untuk memecahkan masalah
dengan menggunakan peramalan kuantitatif, yaitu: Moving Average (MA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing
(ES), Mean Absolute Devisiasion (MAD). Rumus yang dipergunakan adalah :
I.6.1 Metode Moving
Average (MA)
Rumus MA = Ʃ Penjualan nyata pada periode
Ʃ
Periode (n) yang digunakan dalam waktu average
I.6.2 Metode Weight
Moving Average (WMA)
Rumus WMA = (A*B) + (B*(n-1)) + (C*(n-2)) + …..
I.6.3 Metode Exponential
Smoothing (ES)
Rumus ES = Ft = {(Ft-1) + α ((At-1)-(Ft-1))}
I.6.4 Kesalahan Peramalan (MAD)
Rumus MAD = Jumlah
Kesalahan
n
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Kerangka Teori
2.1.1
Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses
pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan Peramalan harus diketahui
terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu.
Peramalan diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan besarnya
perubahan suatu variabel ekonomi bisnis dalam permintaan barang dan jasa di
masa yang akan datang berdasarkan data pada waktu yang lalu dan data pada masa
sekarang.
Definition Forecasting
by Arthur C.
Laufer, Management Operations (1979:231) Forecasting
is decisions which theboperations manager must make are
concerned with some point in the future; tommorrow, next week or still further
away. Before any plans can be made, a projection into the future is neede. In
addition, a determination of the conditions under which the decisions will be
put into operation must be made. It is not realistic
Definisi Peramalan
menurut Arthur C. Laufer, Management Operations (1979:231) Peramalan
adalah keputusan yang manajer operasi harus membuat perhitungan dengan beberapa titik di masa depan, masa yang akan datang melalui keadaan masa lalu. Sebelum rencana apapun dapat dibuat, proyeksi ke masa depan diperlukan. penentuan kondisi di mana
keputusan akan dimasukkan
ke dalam operasi harus dilakukan. itu tidak realistis untuk merencanakan produk baru tanpa membuat beberapa proyeksi permintaan untuk produk tersebut selama periode waktu. manajer tidak akan membuat
keputusan yang melibatkan investasi besar modal tanpa terlebih dahulu mencoba untuk
mengetahui kondisi yang akan ada selama periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
biaya investasi.
Definisi Peramalan menurut Hery Prasetya, Manajemen Operasi (2009:43)
”Peramalan merupakan usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui
pengujian keadaan di masa lalu. Esensi Peramalan adalah perkiraan
peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola di waktu yang
lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi dengan pola di waktu yang
lalu. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan
menempatkan ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis”.
Definisi peramalan menurut J. Supranto, MA. Teknik Riset Pemasaran Dan
Ramalan Penjualan (1990:3) ”Peramalan merupakan memberikan gambaran tentang
kemampuan menjual di waktu yang akan datang, yang data ramalan penjualan dapat
digunakan untuk dasar perencanaan produksi. Hasil ramalan untuk menentukan atau
merencanakan berapa produksi yang harus diprodusir.
Dari pengertian peramalan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Peramalan adalah suatu cara memprediksi suatu kejadian di masa yang akan
datang dengan menggunakan data dari masa lalu dan menempatkannya di masa yang
akan datang untuk mengetahui seberapa besar permintaan.
2.1.2 Tujuan Peramalan
Peramalan pada
umumnya digunakan untuk memprediksikan keuntungan, pendapatan, harga, biaya,
teknologi, dan berbagai variabel lainnya. Dalam lingkungan perusahaan
kebanyakan peramalan untuk mengestimasi atau memprediksi permintaan penjualan
pada masa yang akan datang. Dan untuk meredam ketidakpastian, sehingga
diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
2.1.2
Tipe Peramalan
Tipe Peramalan menurut Hery Prasetya
dan Fitri Lukiastuti (2009 : 44), Dalam Peramalan dibagi dalam beberapa tipe
Peramalan, yakni :
Merupakan Peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana
yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
Peramalan yang memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan
baru.
c.
Peramalan
Permintaan (Demand Forecat)
Merupakan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan statu perusahaan. Peramalan ini disebut juga Peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi,
kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan
keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
2.1.3 Jenis-jenis dari Peramalan
Apabila dilihat
ulang dari segi penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam :
1.
Peramalan Subjektif.
Peramalan yang
didasarkan atas perasaan dari penulisnya sendiri.
2.
Peramalan Objektif.
Peramalan yang
didasarkan atas data yang kongkrit pada masa lalu dan didalam penggunaannya
memakai teknik dan metode untuk menganalisa seluruh data tersebut.
Berdasarkan
sifatnya, peramalan dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1.
Peramalan Kualitatif
Peramalan yang
didasarkan atas kualitatif pada masa lalu dan hasil peramalan yang dibuat
tergantung pada orang yang menyusunnya. Biasanya peramalan kualitatif
berdasarkan atas hasil penyelidikan atau didasarkan ciri-ciri normatif.
2.
Peramalan Kuantitatif
Peramalan yang
didasarkan atas data yang lalu dan hasil peramalan yang dibuat sangat
tergantung pada ramalan tersebut. Peramalan ini hanya dapat digunakan apabila
terdapat tiga kondisi, yaitu :
1)
Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
2)
Informasi tersebut dapat dikualifikasikan dalam bentuk data.
3)
Data diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan
pada masa yang akan datang.
Jika dilihat dari
segi jangka waktu penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam
menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:137) yaitu :
1.
Peramalan jangka pendek
Peramalan ini
mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan.
Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah
tenaga kerja dan tingkat produksi.
2.
Peramalan jangka menengah
Peramalan ini
umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini digunakan untuk
merencanakan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksi, anggaran kas dan
menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3.
Peramalan jangka panjang
Peramalan ini
umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan
untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan
fasilitas serta penelitian dan pengembangan.
2.1.4
Proses Peramalan
Proses Peramalan menurut T. Hani
Handoko (2000 : 260) terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Penentuan
Tujuan
Langkah
pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya,
tujuan tergantung kepada kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer.
Analisi membicarakan dengan para pembuat keputusan untuk mengetahui
kebutuhan-kebutuhan mereka, dan menentukan :
a.
Variabel apa
yang akan di estimasi
b.
Siapa yang
akan menggunakan hasil Peramalan
c.
Untuk tujuan
apa hasil Peramalan di gunakan
d.
Estimasi
jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan
e.
Derajat
ketepatan estiasi yang diinginkan
f.
Kapan
estimasi dibutuhkan
g.
Bagian-bagian
Peramalan yang digunakan
2.
Pengembangan
Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah
berikutnya adalah pengembangan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih
sederhana sistem yang dipelajari. Dalam Peramalan, model adalah suatu kerangka
analitik yang bila dimasukkan data masukan menghasilkan estimasi penjualan di
masa yang akan datang (atau variabel apa saja yang diramal). Analisis hendaknya
memilih suatu model yang menggambarkan secara realistis perilaku
variabel-variabel yang dipertimbangkan.
3.
Pengujian
Model
Sebelum diterapkan, model biasannya
diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas yang
diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada data historis dan penyiapan
estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan data nyata yang tersedia. Nilai
suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil Peramalan dengan kenyataan
(aktual). Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk mengetahui
validitas atau kemampuan prediktif secara logis suatu model.
4.
Penerapan
Model
Setelah pengujian, analisis menerapkan
model dalam tahap ini, data historik dimasukkan dalam model untuk menghasilkan
suatu ramalan.
5.
Revisi dan
Evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus
senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu dilakukan
karena adanya perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya, seperti tingkat
harga produk perusahaan, karakteristik produk, pengeluaran pengiklanan, tingkat
penegluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi. Evaluasi,
dilain pihak merupakan pembanding ramalan-ramalan dengan hasil-hasil nyata
untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik Peramalan.
Langkah ini diperlukan untuk menjaga kualitas estimasi di waktu yang akan
datang.
2.1.3
Tahap –
Tahap Peramalan
Tahap Peramalan menurut Suryadi Prawirosenoto (2001 : 48),
Agar Peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan,
maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah – langkah yang telah ditetapkan
dalam Peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling
tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil Peramalan
tidak perlu diragukan
2.1.4
Karakteristik
Peramalan yang Baik
2.1.4 Teknik Untuk Membuat
Ramalan Penjualan
Teknik-teknik yang
digunakan dalam membuat ramalan penjualan adalah sebagai berikut :
·
Kita harus membuat atau menyiapkan catatan atau data yang
telah ada mengenai penjualan dari perusahaan yang bersangkutan, dalam tahun dan
dipecah-pecah dalam bulan (atau dalam tingkat hidup konsumen, yaitu high, middle, lower)
·
Mencoba menghubungkan penjualan perusahaan sendiri dengan
penjualan industri keseluruhannya, dengan mengetahui hubungan ini, maka
perusahaan dapat mengetahui share of
market-nya.
·
Menghubungkan industri ini dimana perusahaan tersebut
menjadi bagiannya dengan keadaan perekonomian keseluruhannya.
·
Mengadakan analisis hubungan-hubungan (korelasi) ini.
2.2
Kajian Penelitian Sejenis
Penelitian kajian sejenis ini diambil dari penelitian yang
memiliki kesamaan topik atau variabel yang sedang dan akan di teliti oleh penulis.
1.
Judul : Peramalan Penjualan Buah di Moena Fresh
Bali dengan
Menggunakan Model
Variasi Kalender
Nama : Ni
Made Dwi Ermayanthi, Dwiatmono Agus W, dan
Suhartono
NPM :
Jurusan :
Statistika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pembimbing :
Chuchub Yahdianti, SE.,MM
Menurut Ni Made Dwi Ermayanthi, Dwiatmono Agus
W Suhartono dari hasil penelitian P Peramalan Penjualan Buah di Moena Fresh
Bali dengan Menggunakan Model Variasi Kalender yang menggunakan variable
berdasarkan nilai RMSEin dan RMSEout bahwa penjualan Apel Washington dan jeruk
Kintanani mengalami kenaikan secara signifikan pada saat menjelang hari raya
terutama galungan. Rata-rata penjualan apel tertinggi adalah outlet Moena Fresh
Diponogoro (8.09 kg/hari) dan yang terendah adalah outlet Moena Fresh Sanur (2.43
kg/hari).
Rata-rata penjualan jeruk Kintamani
tertinggi adalah outlet Moena Fresh Diponogoro (15.24 kg/hari) dan terendah
adalah outlet Moena Fresh Sanur dan Ubud (2.91 kg/hari). Kenaikan tertinggi
penjualan apel washington dan jeruk Kintamani di seluruh outlet Moena Fresh
terjadi pada H-2 Galungan, dengan ke naikan mencapai 8 kali lipatan rata-rata
penjualan perhari untuk apel Washington dan 2kali lipat untuk jeruk Kintamani.
Hasil ramalan periode 21-31 januari 2012 menunjukan adanya ke naikan penjualan
diakibatkan oleh hari raya Galungan yang jatuh pada 1 Februari 2012.
2.
Judul
: Analisis Peramalan Penjualan Apar Tabung
Pemadam Api
Jenis Powder Pada PT. Upaya Reksatama Putra
Nama : Fadila
Widianti
NPM :
13209453
Jurusan :
Manajemen
Pembimbing :Handayani, SE.,MM
Menurut
Fadila Widianti, dari hasil penelitian Analisis Peramalan Penjualan Apar Tabung
Pemadam Api Jenis Powder Pada PT. Upaya Reksatama Putra menggunakan metode MA
(Moving Average) selama 2 bulan, WMA selama 3 bulan, ES (Exponential Smoothing),
MAD :
·
Metode MA
1.
Peramalan Bulan Juni 2012 sebesar 202 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 17.88.
2.
Peramalan Bulan Juli 2012 sebesar 202.5 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 17.44.
3.
Peramalan Bulan Agustus 2012 sebesar 202.2 unit dengan
tingkat kesalahn 17.01.
·
Metode WMA
1.
Peramalan Bulan Juni sebesar 218.4 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 185.06 dan 219.8.
4.
Peramalan Bulan Juli 2012 sebesar 205.1 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 185.06 dan 219.94.
5.
Peramalan Bulan Agustus 2012 sebesar 208 unit dengan tingkat
kesalahn 188.2 dan 228.
·
Metode ES
1.
Peramalan Bulan Juni sebesar 190.36 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 32.34.
2.
Peramalan Bulan Juli 2012 sebesar 190.33 unit dengan tingkat
kesalahan sebesar 31.55.
3.
Peramalan Bulan Agustus 2012 sebesar 190.33 unit dengan
tingkat kesalahn 30.80.
·
Dan metode yang tepat Perusahaan PT.Upaya
Reksatama Putra menggunakan Metode Moving
Average periode 2 bulan dari perhitungan Peramalan penjualan Tabung Pemadam
Api jenis Powder karena lebih baik dibanding dengan menggunakan metode Weight Moving Average 3 Bulan, Rata-Rata
Kumulatif dan Exponential Smoothing. Didapat tingkat kesalahan (Error) terkecil adalah dengan menggunakan metode Moving Average 2 bulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Toko Roti Family Bread di Perumahan Pondok Ungu
Permai, Blok KK 7 No. 5, Rt 005/Rw 022,Bekasi Utara, Jawa barat 17125.
3.2
Sejarah Perusahaan
Toko
Roti Family Bread didirikan oleh, Bapak Tukiran, dan Ibu Puji Hartuti pada 5
maret 2010.
Usaha ini bermula di rumah kediaman Bapak Tukiran dan Ibu Puji Hartuti di Perumahan Pondok Ungu Permai, Blok KK 7 No. 5, Rt 005/Rw
022,Bekasi Utara, Jawa barat 17125, awal mula berdiri Toko ini dikarenakan adalah ingin membuka bisnis untuk
memperkerjakan warga sekitar tempat tinggal nya, dan menurut beliau bisnis ini
sangat jarang di wilayah sekitar rumahnya, dan bisnis ini sangat menjanjikan
dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seiring berjalan waktu, semakin banyak permintaan dari konsumen, akhirnya mereka
memutuskan untuk membangun Toko nya menjadi lebih besar lagi dan telah memiliki ± 5 karyawan. Semakin banyak
permintaan semakin banyak pula jenis Roti yang mereka jual, seperti rasa dan bentuk roti,.
Seiring berkembang promosi oleh Toko Roti Family
Bread dan memperbanyak rasa dan bentuk
roti untuk memenuhi permintaan
konsumen dan sebagai daya
tarik roti ini, Toko Roti Family
Bread tetap konsisten dengan
barang yang di jual dan di produksi yaitu Roti.
3.3 Data/Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini yaitu data yang didapat
dari Toko Roti “Family Bread”. Data
yang digunakan dalam peramalan ini adalah data hasil penjualan dari bulan April
2012 s/d April 2013.
3.3 Metode Pengumpulan
Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan, yaitu :
a)
Wawancara
Yaitu dengan tanya
jawab dengan pemilik Toko Roti “Family
Bread”.
b)
Observasi
Yaitu dengan
mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diteliti untuk
mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Toko Roti.
c)
Studi Pustaka
Yaitu dengan metode pengumpulan
data dengan cara membaca dan memahami buku-buku yang berkaitan dengan peramalan
penjualan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (Moving Average), rata-rata bergerak tertimbang (Weight Moving Averege), metode peramalan
rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu (Exponential Smoothing), serta mengukur
tingkat kesalahan peramalan (Mean
Absolute Deviasion).
3.4 Alat Analisis
yang Digunakan
Setelah mendapatkan data penelitian, langkah selanjutnya dalah menentukan
alat analisa yang digunakan sesuai untuk data penelitian yaitu dengan
menggunakan metode :
1)
Moving Average
Adalah suatu metode peramalan dengan mengkombinasikan data
dari beberapa periode terbaru atau terakhir metode ini pada dasarnya bertujuan
membuat data yang fluktuatif menjadi data imperatif stabil atau kurang
berfluktuatif sehingga fluktuasi dari pola data halus dan relative merata.
Rumus dalam metode ini :
MA = Ʃ Penjualan nyata pada periode
Ʃ
Periode (n) yang digunakan dalam waktu average
Keterangan
:
n
= Jumlah periode digunakan
2)
Weight Moving
Average (Rata-rata bergerak tertimbang)
Adalah suatu metode peramalan yang cara perhitungannya
hampir sama dengan MA, hanya berbeda pada adanya penambahan bobot pada tiap
data. Data terakhir yang termasuk dalam periode perhitungan rata-rata diberi
bobot yang lebih besar.
WMA = (A*n) + (B*(n-1)) +
(C*(n-2)) + …..
Dimana
:
A : Bobot terbesar
B : Bobot terbesar kedua
C : Bobot terbesar ketiga
n : Data periode terakhir
n-1 : Data satu periode sebelum periode
terakhir
n-2 : Data dua periode sebelum periode
terakhir
3)
Exponential
Smoothing (ES)
Adalah suatu periode peramalan rata-rata bergerak yang
melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara exponential. Pada
metode ini peramlan dilakukan dengan cara hasil peramalan periode terakhir
ditambah porsi perbedaan atau tingkat kesalahan (α) antara permintaan nyata
periode terakhir dan peramalan periode terakhir. Rumus dalam metode ini :
ES = Ft = {(Ft-1) + α ((At-1) –
(Ft-1))}
Dimana
:
Ft : Ramalan untuk periode sekarang
Ft-1 : Ramalan untuk periode sebelumnya
α : Smoothing konstanta (porsi
perbedaan)
At-1 : Permintaan nyata periode sebelumnya
4)
Mean Absolute
Deviasion (MAD)
Kesalahan peramalan ada 2 unsur yang harus diperhatikan,
yaitu :
1.
Perbedaan antara permintaan nyata dengan peramalan (error).
2.
Arah kesalahan, yaitu apakah permintaan nyata berada diatas
atau dibawah ramalan.
Ada suatu ukuran kesalahan yang umum digunakan yaitu Mean Absolute Deviasion (MAD), dimana
ukuran ini mencari selisih antara permintaan nyata dan ramalan dengan tingkat
rata-rata kesalahan selama meramalkan adalah :
MAD = Ʃ Kesalahan
N - n
Dimana
:
N : Jumlah data penjualan
N : Jumlah periode
Tidak ada komentar:
Posting Komentar