JURNAL 3 METODE RISET
Nama : Hartaty Robiasih
NPM :13210165
Kelas :3EA13
METODE
RISET
JURNAL 3
Tema : kepuasan Perilaku
Konsumen
Judul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK RAMEN
Oleh : Teguh
Tresna
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Laporan penelitian ini kami buat
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Dengan dibuatnya laporan penellitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dari pembaca.
Mie instan
adalah mie yang sudah
dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk
dikonsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada
dalam paketnya.
Mie
instan diciptakan oleh Momofuku Ando
pada 1958, yang
kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan
pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mie
dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mie adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk
memasak mie tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke
gelas, melengkapi hidangan mie tersebut. Menurut sebuah survei di Jepang pada tahun 2000, mie instan
adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, (Karaoke di
urutan kedua dan CD hanya di
urutan ketiga). Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mie instan dikonsumsi setiap tahunnya di
seluruh dunia.
Kalau
kita mengkonsumsi mie instant, tubuh
memerlukan dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie. Selain itu mie
instant juga mengandung stirena yang dapat menyebabkan berbagai penyakit,
stirena telah diketahui sebagai salah
satu 200 bahan kimia berbahaya menurut EPA Amerika yang berpotensi merusak
kesehatan manusia. Menurut kajian analisis WHO, wadah gabus akan larut dan
meresap kedalam makanan ketika mengembang terkena panas.
B. Rumusan Masalah
“Apakah
akibat yang ditimbulkan oleh mie instant yang mengandung lilin dan stirena saat
dikonsumsi oleh manusia?”
C. Tujuan Penelitian
“Untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh mie instant yang mengandung lilin dan
stirena saat dikonsumsi oleh manusia?”
D. Hipotesis
Berdasarkan
pengalaman kami saat melakukan penelitian ternyata memang benar mie instant
mengandung lilin dan stirena. Ini terbukti saat mie instant di masak mie
instant tidak lengket satu sama lain.
E. Landasan Teori
Berdasarkan
pengalaman kami selama melaksanakan penelitian ini, lilin bukan saja melapisi
gabus mie instant tersebut. Itu sebabnya mengapa mie instant tidak lengket satu
sama lain ketika dimasak. Jika kita perhatikan mie yang berwarna kuning yang
sering dijual di Pasar, mie tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan
minyak ini akan menghindari mie lengket satu sama lain.
Selain
itu mie instant juga mengandung stirena, menurut lembaga konsumen Taiwan di
dalam laporan resminya yang diterbitkan pada September 1996, masalah pencernaan
makanan oleh stirena sudah sangat meluas. Dari 39 sampel mie instant yang
diteliti, dua sample mengandung stirena melebihi angka seribu ppm, lima sample
lainnya mengandung antara 700-1000 ppm, dan 32 sampel lainnya mengandung kadar
stirena 400-700 ppm.
F. Metode Penelitian
Metode
penelitian oleh penulis dipilih dengan memperhatikan obyek yang sering dijumpai
oleh banyak orang. Sehingga dapat dengan mudah dikenali dan dapat pula
mengetahui akibat yang disebabkan oleh makanan yang mereka makan.
BAB II PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
·
Kompor
·
Korek api
·
Wajan
·
Mie Instant (sejenis pop
mie)
·
Air
B. Prosedur Percobaan
Nyalakan
kompor menggunakan korek api dan simpan
wajan diatasnya, lalu masukkan air kira-kira 200 ml kedalam wajan. Tunggu
beberapa menit hingga air mendidih. Setelah air mendidih masukkan air tersebut
kedalam tempat mie. Tunggu beberapa saat hingga mie mengembang lalu masukkan
bumbu yang sudah tersedia didalam mie instant tersebut.
C.
Hasil Percobaan
Berdasarkan
hasil percobaan penelitian ini, ternyata memang benar mie instant mengandung
lilin dan stirena. Mie instant mengandung lilin terbukti saat mie instant di
masak mie instant tidak lengket satu sama lain. Selain itu mie instant juga
mengandung stirena, menurut lembaga konsumen Taiwan di dalam laporan resminya
yang diterbitkan pada September 1996, masalah pencernaan makanan oleh stirena
sudah sangat meluas. Dari 39 sampel mie instant yang diteliti, dua sample
mengandung stirena melebihi angka seribu ppm, lima sample lainnya mengandung
antara 700-1000 ppm, dan 32 sampel lainnya mengandung kadar stirena 400-700 ppm.
BAB III PEMBAHASAN
Mie instan
adalah mie yang sudah
dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk
dikonsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada
dalam paketnya.
Mie
instan diciptakan oleh Momofuku Ando
pada 1958, yang
kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mie instan
pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mie Jepang) rasa ayam.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mie
dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mie adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk
memasak mie tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke
gelas, melengkapi hidangan mie tersebut. Menurut sebuah survei di Jepang pada tahun 2000, mie instan
adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, (Karaoke di
urutan kedua dan CD hanya di urutan
ketiga). Hingga 2002,
setidaknya ada 55 juta porsi mie instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh
dunia.
Mie
instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu yang berdiri
pada bulan April 1968. Pada 1977 perusahaan ini merubah namanya menjadi PT Lima
Satu Sankyu Indonesia yang lantas dirubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia
sesuai dengan merk dagang utamanya Supermie.
Mie
instan merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan
hampir setiap orang telah mencicipi mie instan atau mempunyai persediaan mie
instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri
sebagai persediaan "makanan lokal" jika makanan di luar negeri tidak
sesuai selera.
Indomie adalah
merek mie instan yang paling terkenal di Indonesia -
saking terkenalnya, orang Indonesia memanggil mi einstan dengan sebutan
"indomie" walaupun yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Merek mie
instan lainnya yang terkenal antara lain adalah Supermi, Sarimi, Salam Mie, Mi ABC, Gaga Mie, dan Mie Sedaap.
Produsen yang mendominasi produksi mie instan di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur yang memproduksi Indomie, Supermi dan
Sarimi.
Saat
ini, Indonesia adalah produsen mie instan terbesar di dunia. Dalam hal
pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok
menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia
dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan
mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita,
dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55
bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
Kalau kita mengkonsumsi mie instant, tubuh memerlukan dua hari untuk
membersihkan lilin yang melapisi mie. Mengkonsumsi mie yang mengandung lilin
apalagi dikemas dalam gabus menyebabkan tubuh beresiko terkena kanker. Llilin
bukan saja melapisi gabus mie instant tersebut. Itu sebabnya mengapa mie
instant tidak lengket satu sama lain ketika dimasak. Jika kita perhatikan mie
yang berwarna kuning yang sering dijual di Pasar, mie tersebut akan terlihat
seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari mie lengket satu sama
lain.
Selain
itu mie instant juga mengandung stirena, menurut lembaga konsumen Taiwan di
dalam laporan resminya yang diterbitkan pada September 1996, masalah pencernaan
makanan oleh stirena sudah sangat meluas. Dari 39 sampel mie instant yang
diteliti, dua sample mengandung stirena melebihi angka seribu ppm, lima sample
lainnya mengandung antara 700-1000 ppm, dan 32 sampel lainnya mengandung kadar
stirena 400-700 ppm. Menurut laporan tersebut, wabah gabus yang berisi mie
instant akan larut dan meresap apabila
air mendidih dituangkan kedalamnya. Laporan itu menambahkan, penggunaan stirena
akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal serta degupan jantung menjadi tidak
teratur.
Stirena telah diketahui sebagai salah satu 200 bahan
kimia berbahaya menurut EPA Amerika yang berpotensi merusak kesehatan manusia.
Menurut kajian analisis WHO, wadah gabus akan larut dan meresap kedalam makanan
ketika mengembang terkena panas.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalau
kita mengkonsumsi mie instant, tubuh
memerlukan dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi mie. Mengkonsumsi
mie yang mengandung lilin apalagi dikemas dalam gabus menyebabkan tubuh
beresiko terkena kanker. Llilin bukan saja melapisi gabus mie instant tersebut.
Itu sebabnya mengapa mie instant tidak lengket satu sama lain ketika dimasak.
Jika kita perhatikan mie yang berwarna kuning yang sering dijual di Pasar, mie
tersebut akan terlihat seperti berminyak. Lapisan minyak ini akan menghindari
mie lengket satu sama lain.
B. Saran
Semoga
dengan dibuatnya laporan penelitian ini bisa menambah pengetahuan pembaca.
Diharapkan dari penelitian ini semoga adanya penelitian yang lebih lanjut
mengenai masalah dalam laporan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rosdiana,Anna.2009.Bahaya Zat Pengawet Pewarna dan Perasa pada
Makanan dan Minuman. Bandung: CV Media Mutiara Salim.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_instan (diakses tanggal 30 Januari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar