Minggu, 05 Mei 2013

PROPOSAL ILMIAH


A.    JUDUL PROPOSAL
Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk mie instant (indomie sedap)
B.     PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Pada dasarnya produk Mie Instan diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari oleh masyarakat khalayak luas . karena proses pembuatannya yang mudah membuat masyarakat tidak perlu susah payah membuatnya, Produk ini pun biasa dikonsumsi dengan harga yang relative terjangkau mudah didapatkan dansifatnya tahan lama.
 Produk ini pun bisa dibeli dari kalangan bawah sampai menengah atas,dan produk yang dikeluarkan mie instan ini pun tentunya beragam, dari segi kemasan serta peningkatan kualitasnya pun pasti berbeda.dengan semakin banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran berarti menmberikan keleluasan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya, oleh karena itu sangat perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya, dengan banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat. Misalnya mengubah kemasan yang menarik ,warna, aroma, promosi dan harga.
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian ulang. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian ulang adalah niat untuk melakukan pembelian kembali pada kesempatan mendatang (Kinnear & Taylor, 1995).
Produsen yang ingin membuat produk agar produknya disukai oleh konsumen adalah sama dengan produk Mie instan hanya saja produsen tersebut harus pintar pintarnya memeberikan warna yang baru, produk tersebut adalah Produk Mie Instan dengan Merk SEDAP. Mie sedap ini adalah merk Mie instan popular kedua dibawah produk dari Indomie yang diproduksi oleh Wingsfood , diluncurkan pada tahun 2003, selain itu Mie sedap juga dijual keluar negeri , antara lain Malaysia. Pada tahun 2008 mie sedap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru yang diperkaya 7 vitamin, dan pada tahun 2009 mie sedap meluncurkan rasa barunya. Mula-mula persaingan hanya sebatas beradu iklan tetapi lama kelamaan menjadi persaingan penjualan produk di pasaran.
Pada dua periode sekitar tahun 2003 – 2004 selalu terjagag baik dibenak konsumen mendapatkan tantanngan pada kurun waktu 2005 – 2007 pada saat mie sedap menguasai pasar konsumen mie instan di Indonesia.PT Indofood tidak bisa diam terlalu lama melihat agresivitas digelar demi mempertahankan panga pasar sekaligus gelar sang pemimpin, Enam tahun lalu Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instan di Indonesia.kemudian Wingsfood dengan produk mie Sedap nya makin agresif memainkan kombinasi kampanye terintegrasidi tahun 2005 – 2006 . tidak hanya diatas garis yang diperkuat, belanja iklannya pun diperkuat menjadi hamper 80 % tidak kalah hebohnya dan atraktif. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak mie sedap dimata konsumen di Indonesia.
Penelitian Spears & Singh (2004) mendapatkan kesimpulan bahwa sikap terhadap iklan berpengaruh langsung terhadap sikap terhadap merek yang akhirnya mempengaruhi minat beli konsumen. Penelitian Biehal et al., 1992; Brown & Stayman, 1992; MacKenzie et al. 1986 menunjukkan adanya hubungan positif antara sikap pada iklan terhadap brand awareness. Sedangkan hasil penelitian dari Teng; Laroche; & Zhu (2007) pembuat iklan juga harus memikirkan adanya brand awareness, karena menurutnya brand awareness dapat mempengaruhi sikap terhadap merek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peyrot dan Van Doren (1994), disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara sikap terhadap merek terhadap minat beli ulang konsumen.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran keputusan pembeli Mie sebagai bahan penulisan ilmiah yang akan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN ( INDOMIE DAN SEDAP)”.
2.      PERUMUSAN  dan TUJUAN MASALAH
2.1 Perumusan Masalah
1.         Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian produk Mie Instan dengan merek Mie Sedap dan Indomie ?
2.          Bagaimana pengaruh sikap terhadap iklan merek pada konsumen mi instan Indomie dan Sedap ?
2.2  Tujuan  Penelitian
1.      Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian produk Mie instan dengan merek Mie Sedap dan Indomie
2.      Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap iklan merek pada konsumen Mie instan Indomie dan Sedap.

3.      KERANGKA PEMIKIRAN
Dengan membaca dan  memahami penelitian pemasaran terhadap keputusan pembelian produk Indomie dan sedap  secara sempit maupun luas, kita dapat memiliki kesempatan dan belajar untuk mengetahui keputusan konsumen dalam kegiatan pemasaran produk ini.
Dari penelitian ini secara disimpulkan Adanya banyak persaingan merek produk dalam satu produk yang sama guna untuk menarik minat konsumen dengan berbagai strategi untuk dapat memasarkan ke pasaran. Dan bersaing secara sehat pada masing masing produsen untuk mendapatkan keuntungan secara optimal pada produk yang dipasarkannya.
C.        TINJAUAN PUSTAKA
1.   Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana kedua produk mie instan tersebut bisa memasarkan produknya ke pasaran dengan strategi masing masing pihak untuk dapat menarik minta konsumen.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia , contoh : seorang manusia yang membutuhkan mie instan dalam memenuhi kebutuhan laparnya, maka ia akan niat membeli ke warung terdekat untuk mendapatkan produk yang dicari. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, harga , tempat dan promosi seperti yang akan kita bahas nanti pada konsep bauran pemasaran ini, pemasar harus mempunyai konsep dan prinsip agar kegiatan pemasarannyadapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju
2.   Bauran Pemasaran
      Bauran pemasaran merupakan kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran, dimana kelompok – kelompok tersebut terdiri dari Produk , price, promotion, dan place. Yang sering kita kenal dengan 4P.
a.    Product (Produk).
Produk merupakan sebuah barang yang ditunjukan kepada konsumen melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

b.Price (Harga)
Price merupakan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

c.  Promotion (Promosi)
Promotion merupakan menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen . Bauran promosi tersebut meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
d. Saluran Distribusi (Place)
      Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
3.      Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk mendapatkan produknya sesuai dengan harapan yang diinginkan .pastinya pembeli tahu mana rasa, kemasan, produk yang menarik dari kedua jenis produk tersebut yang sesuai dengan selera konsumen.maka dari itu kedua produk mie tersebut harus bisa menarik minat konsumen agar keputusan pembelian jatuh pada produk yang diinginkan penjual mie tersebut.

5. PENELITIAN TERDAHULU
1)      Novel Haliana pada tahun 2007 Kepuasan konsumen  terhadap mie instant mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
2)       Fanny Pradiastiwi pada tahun 2009 kepuasan konsumen terhadap mie indomie mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya karna keunggulan rasa, aroma, kualitas bumbu, dan variasi rasa yang berbeda-beda.
3)      Teguh Tresna  pada tahun 20011 kepuasan konsumen terhadap produk mie ramen kemasan cup noodle di jepang karna rasanya yang sangat unggul di jepang juga ada bahanya nya dalam kemasan tersebut.

6.      HIPOTESIS
·         Ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk mie instan, dimulai dari jenis produknya, harga, kemasan , dan kualitasnya. Produsen sekarang haru lebih gesit lagi untuk dapat mengembangkan produknya, agar produsen lain tidak bisa menyusul kegiatan yang kita lakukan untuk memasarkan produk yang kita buat.
·         Adanya banyak persaingan merek produk dalam satu produk yang sama guna untuk menarik minat konsumen dengan berbagai strategi untuk dapat memasarkan ke pasaran. Dan bersaing secara sehat pada masing masing produsen untuk mendapatkan keuntungan secara optimal pada produk yang dipasarkannya.

D.    METODELOGI PENELITIAN
1)      Objek Penelitian
Objek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah para konsumen mi instan merek Indomie dan sedap yang ada disekitar masyarakat sekitar dengan permasalahan yang dihadapi.
2)      Populasi dan Sampel
·          Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu atau obyek yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen mi instan merek Indomie dan sedap. Jumlah populasi sangat banyak dan tidak diketahui secara angka pasti. keseluruhan dari produk produk mie instan yang akan dijual kepasaran dengan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu variable dengan variabel lainnya atau dengan kata lain melihat hubungan antara variable bebas (sikap terhadap iklan dan brand awareness) terhadap variabel tergantung yaitu sikap terhadap merek dan minat beli ulang. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian kausalitas. Menurut Ferdinand (2006) penelitian kausalitas adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (cause-effect) antara beberapa konsep atau beberapa variabel yang dikembangkan. Penelitian kausalitas diarahkan untuk menggambarkan adanya hubungan sebab akibat antara beberapa situasi yang digambarkan dalam variabel dan atas dasar itulah ditarik sebuah kesimpulan umum.
·         Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi (Sugiyono, 1999). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003). Responden haruslah orang yang benar-benar mengerti dan memahami mi instan merek Indomie dan sedap. Oleh karena itu konsumen yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi mi instan merek Indomie dan sedap yang sudah pernah mengkonsumsi Indomie minimal satu kali. Untuk memperoleh responden dilakukan dengan menanyakan terlebih dahulu kepada konsumen, apabila sanggup atau cocok dijadikan sampel maka kepadanya akan diberikan kuesioner. Dengan pertimbangan bahwa konsumen mi instan merek Indomie dan sedap tersebar baik di pusat kota maupun kecamatan-kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk yang padat.

Menurut Hair dkk (2006) besarnya sampel bila terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100-200 responden agar dapat digunakan estimasi interpretasi dengan SEM. Untuk itu jumlah sampel akan ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimum. Penentuan jumlah sampel minimum untuk SEM menurut Hair dkk (2006) adalah:

(Jumlah indikator + jumlah variabel laten) x (estimated parameter) Berdasarkan pedoman tersebut, maka jumlah sampel minimum untuk penelitian ini adalah:
Sampel minimal = (15 + 4) x 6 = 114 responden
3)      Tekhnik Pengumpulan Data
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti (Indriantoro & Supomo, 1999). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang meliputi variabel-variabel sikap terhadap iklan, brand awareness, sikap terhadap merek, dan minat beli ulang.
Indriantoro & Supomo (1999) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa data brand awareness konsumen mi instan dan company profile dari PT. Indofood Indonesia.
4)      Alat Analisa Data
           Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 macam angket yaitu:
1. Angket dengan pertanyaan terbuka, yaitu angket yang terdiri atas pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi, saran dan masukan dari responden.
2. Angket dengan pertanyaan tertutup, yaitu angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap terhadap iklan, brand awareness, sikap terhadap merek, dan minat beli ulang.
Kuisioner digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang diatur sedemikian rupa dengan menggunakan formulir yang sudah disusunsebelumnya. Pertanyaan dalam angket tertutup menggunakan skala Numerical.

Penelitian dengan menggunakan Numerical scale 1-10 dengan alasan-alasan sebagai berikut (Husein, 1999) :

1.Untuk mendapatkan data yang bersifat universal
2. Beberapa buku teks menganjurkan agar data pada kategori “netral” tidak dipakai dalam analisis selama responden tidak memberikan alasannya.
3. Untuk menghindari kategori tidak tahu. Dalam skala numerikal, angka 1 menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 10 menunjukkan sangat setuju untuk mendapatkan data yang bersifat interval

Jenis kelamin
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Setuju
Laki-laki
52
45
61
Perempuan
62
54
39
Total responden
114
110
100
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 114 responden yang terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 54,39 persen sedangkan jenis kelamin laki-laki adalah 45,61 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen yang memilih untuk membeli mi instan adalah perempuan.
E.     KESIMPULAN
Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada Bab 1. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan sikap terhadap merek dan implikasinya pada minat beli ulang?. Dari hasil penelitian telah menjawab masalah penelitian tersebut yang signifikan menghasilkan proses dasar yang mempengaruhi dan dipengaruhi sikap terhadap merek.



E.     DAFTAR PUSTAKA
http://anisantoso.blogspot.com/2013/04/proposal-ilmiah_16.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar