A.
JUDUL
PROPOSAL
Pengaruh bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian produk mie instant (indomie sedap)
B.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya produk Mie
Instan diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama
semakin banyak digemari oleh masyarakat khalayak luas . karena proses
pembuatannya yang mudah membuat masyarakat tidak perlu susah payah membuatnya,
Produk ini pun biasa dikonsumsi dengan harga yang relative terjangkau mudah
didapatkan dansifatnya tahan lama.
Produk ini pun bisa dibeli dari kalangan bawah
sampai menengah atas,dan produk yang dikeluarkan mie instan ini pun tentunya
beragam, dari segi kemasan serta peningkatan kualitasnya pun pasti
berbeda.dengan semakin banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran berarti
menmberikan keleluasan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan
keinginannya, oleh karena itu sangat perlu bagi perusahaan untuk menganalisis
perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya, dengan
banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran akan mendorong perusahaan bersaing
mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat. Misalnya
mengubah kemasan yang menarik ,warna, aroma, promosi dan harga.
Minat beli adalah tahap
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian
ulang. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh
konsumen, maka minat pembelian ulang adalah niat untuk melakukan pembelian
kembali pada kesempatan mendatang (Kinnear & Taylor, 1995).
Produsen yang ingin
membuat produk agar produknya disukai oleh konsumen adalah sama dengan produk
Mie instan hanya saja produsen tersebut harus pintar pintarnya memeberikan
warna yang baru, produk tersebut adalah Produk Mie Instan dengan Merk SEDAP.
Mie sedap ini adalah merk Mie instan popular kedua dibawah produk dari Indomie
yang diproduksi oleh Wingsfood , diluncurkan pada tahun 2003, selain itu Mie
sedap juga dijual keluar negeri , antara lain Malaysia. Pada tahun 2008 mie
sedap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru yang diperkaya 7 vitamin,
dan pada tahun 2009 mie sedap meluncurkan rasa barunya. Mula-mula persaingan
hanya sebatas beradu iklan tetapi lama kelamaan menjadi persaingan penjualan
produk di pasaran.
Pada dua periode sekitar
tahun 2003 – 2004 selalu terjagag baik dibenak konsumen mendapatkan tantanngan pada
kurun waktu 2005 – 2007 pada saat mie sedap menguasai pasar konsumen mie instan
di Indonesia.PT Indofood tidak bisa diam terlalu lama melihat agresivitas
digelar demi mempertahankan panga pasar sekaligus gelar sang pemimpin, Enam
tahun lalu Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instan di
Indonesia.kemudian Wingsfood dengan produk mie Sedap nya makin agresif
memainkan kombinasi kampanye terintegrasidi tahun 2005 – 2006 . tidak hanya
diatas garis yang diperkuat, belanja iklannya pun diperkuat menjadi hamper 80 %
tidak kalah hebohnya dan atraktif. Hal ini bertujuan untuk mendongkrak mie
sedap dimata konsumen di Indonesia.
Penelitian Spears &
Singh (2004) mendapatkan kesimpulan bahwa sikap terhadap iklan berpengaruh
langsung terhadap sikap terhadap merek yang akhirnya mempengaruhi minat beli
konsumen. Penelitian Biehal et al., 1992; Brown & Stayman, 1992; MacKenzie
et al. 1986 menunjukkan adanya hubungan positif antara sikap pada iklan
terhadap brand awareness. Sedangkan hasil penelitian dari Teng; Laroche; &
Zhu (2007) pembuat iklan juga harus memikirkan adanya brand awareness, karena
menurutnya brand awareness dapat mempengaruhi sikap terhadap merek. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Peyrot dan Van Doren (1994), disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif antara sikap terhadap merek terhadap minat beli ulang
konsumen.
Berdasarkan
uraian di atas,
penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran
keputusan pembeli Mie sebagai bahan penulisan ilmiah yang
akan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN ( INDOMIE DAN SEDAP)”.
2.
PERUMUSAN dan TUJUAN MASALAH
2.1 Perumusan Masalah
1.
Bagaimana
pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian produk Mie
Instan dengan merek Mie Sedap dan Indomie ?
2.
Bagaimana pengaruh sikap terhadap iklan merek
pada konsumen mi instan Indomie dan Sedap ?
2.2
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian
produk Mie instan dengan merek Mie Sedap dan Indomie
2.
Untuk
menganalisis pengaruh sikap terhadap iklan merek pada konsumen Mie instan
Indomie dan Sedap.
3.
KERANGKA
PEMIKIRAN
Dengan membaca
dan memahami penelitian pemasaran terhadap keputusan pembelian
produk Indomie dan sedap secara sempit
maupun luas, kita dapat memiliki kesempatan dan belajar untuk
mengetahui keputusan konsumen dalam kegiatan
pemasaran produk ini.
Dari penelitian ini secara disimpulkan
Adanya banyak persaingan merek produk dalam satu produk yang sama guna untuk
menarik minat konsumen dengan berbagai strategi untuk dapat memasarkan ke
pasaran. Dan bersaing secara sehat pada masing masing produsen untuk
mendapatkan keuntungan secara optimal pada produk yang dipasarkannya.
C.
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana kedua produk mie instan tersebut bisa memasarkan produknya ke pasaran dengan strategi masing masing pihak untuk dapat menarik minta konsumen.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia , contoh : seorang manusia yang membutuhkan mie instan dalam memenuhi kebutuhan laparnya, maka ia akan niat membeli ke warung terdekat untuk mendapatkan produk yang dicari. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, harga , tempat dan promosi seperti yang akan kita bahas nanti pada konsep bauran pemasaran ini, pemasar harus mempunyai konsep dan prinsip agar kegiatan pemasarannyadapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana kedua produk mie instan tersebut bisa memasarkan produknya ke pasaran dengan strategi masing masing pihak untuk dapat menarik minta konsumen.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia , contoh : seorang manusia yang membutuhkan mie instan dalam memenuhi kebutuhan laparnya, maka ia akan niat membeli ke warung terdekat untuk mendapatkan produk yang dicari. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, harga , tempat dan promosi seperti yang akan kita bahas nanti pada konsep bauran pemasaran ini, pemasar harus mempunyai konsep dan prinsip agar kegiatan pemasarannyadapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju
2.
Bauran Pemasaran
Bauran
pemasaran merupakan kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran, dimana kelompok – kelompok
tersebut terdiri dari Produk , price, promotion, dan place. Yang sering kita
kenal dengan 4P.
a.
Product
(Produk).
Produk merupakan sebuah barang yang
ditunjukan kepada konsumen melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang
dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan
keinginan tertentu.
b.Price (Harga)
Price merupakan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
c. Promotion (Promosi)
Promotion merupakan menggambarkan
berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke
konsumen . Bauran promosi tersebut meliputi berbagai metode, yaitu Iklan,
Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
d. Saluran Distribusi (Place)
Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
3.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk mendapatkan produknya sesuai dengan harapan yang diinginkan .pastinya pembeli tahu mana rasa, kemasan, produk yang menarik dari kedua jenis produk tersebut yang sesuai dengan selera konsumen.maka dari itu kedua produk mie tersebut harus bisa menarik minat konsumen agar keputusan pembelian jatuh pada produk yang diinginkan penjual mie tersebut.
5.
PENELITIAN TERDAHULU
1) Novel
Haliana pada tahun 2007 Kepuasan konsumen
terhadap mie instant mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
2) Fanny Pradiastiwi pada tahun 2009 kepuasan
konsumen terhadap mie indomie mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya karna
keunggulan rasa, aroma, kualitas bumbu, dan variasi rasa yang berbeda-beda.
3) Teguh
Tresna pada tahun 20011 kepuasan
konsumen terhadap produk mie ramen kemasan cup noodle di jepang karna rasanya
yang sangat unggul di jepang juga ada bahanya nya dalam kemasan tersebut.
6.
HIPOTESIS
·
Ada
pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk mie instan,
dimulai dari jenis produknya, harga, kemasan , dan kualitasnya. Produsen
sekarang haru lebih gesit lagi untuk dapat mengembangkan produknya, agar
produsen lain tidak bisa menyusul kegiatan yang kita lakukan untuk memasarkan
produk yang kita buat.
·
Adanya
banyak persaingan merek produk dalam satu produk yang sama guna untuk menarik
minat konsumen dengan berbagai strategi untuk dapat memasarkan ke pasaran. Dan
bersaing secara sehat pada masing masing produsen untuk mendapatkan keuntungan
secara optimal pada produk yang dipasarkannya.
D.
METODELOGI PENELITIAN
1)
Objek
Penelitian
Objek penelitian yang dipilih dalam
penelitian ini adalah para konsumen mi instan merek Indomie dan sedap yang ada
disekitar masyarakat sekitar dengan permasalahan yang dihadapi.
2)
Populasi
dan Sampel
·
Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu atau
obyek yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan
kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat diartikan sebagai kumpulan
elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi pada
penelitian ini adalah konsumen mi instan merek Indomie dan sedap. Jumlah
populasi sangat banyak dan tidak diketahui secara angka pasti. keseluruhan dari
produk produk mie instan yang akan dijual kepasaran dengan menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu
variable dengan variabel lainnya atau dengan kata lain melihat hubungan antara
variable bebas (sikap terhadap iklan dan brand awareness) terhadap variabel
tergantung yaitu sikap terhadap merek dan minat beli ulang. Dengan demikian penelitian
ini termasuk dalam penelitian kausalitas. Menurut Ferdinand (2006) penelitian
kausalitas adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk
hubungan sebab akibat (cause-effect) antara beberapa konsep atau beberapa
variabel yang dikembangkan. Penelitian kausalitas diarahkan untuk menggambarkan
adanya hubungan sebab akibat antara beberapa situasi yang digambarkan dalam
variabel dan atas dasar itulah ditarik sebuah kesimpulan umum.
·
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi
yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili
populasi (Sugiyono, 1999). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel
berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang
disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003). Responden haruslah orang
yang benar-benar mengerti dan memahami mi instan merek Indomie dan sedap. Oleh
karena itu konsumen yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
konsumen yang mengkonsumsi mi instan merek Indomie dan sedap yang sudah pernah
mengkonsumsi Indomie minimal satu kali. Untuk memperoleh responden dilakukan
dengan menanyakan terlebih dahulu kepada konsumen, apabila sanggup atau cocok
dijadikan sampel maka kepadanya akan diberikan kuesioner. Dengan pertimbangan
bahwa konsumen mi instan merek Indomie dan sedap tersebar baik di pusat kota
maupun kecamatan-kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk yang padat.
Menurut Hair dkk (2006) besarnya sampel bila terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100-200 responden agar dapat digunakan estimasi interpretasi dengan SEM. Untuk itu jumlah sampel akan ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimum. Penentuan jumlah sampel minimum untuk SEM menurut Hair dkk (2006) adalah:
(Jumlah indikator + jumlah variabel laten) x (estimated parameter) Berdasarkan pedoman tersebut, maka jumlah sampel minimum untuk penelitian ini adalah:
Sampel minimal = (15 + 4) x 6 = 114 responden
3)
Tekhnik
Pengumpulan Data
Data primer yaitu data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan
data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai
dengan keinginan peneliti (Indriantoro & Supomo, 1999). Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner yang meliputi variabel-variabel sikap terhadap iklan, brand
awareness, sikap terhadap merek, dan minat beli ulang.
Indriantoro & Supomo (1999) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa data brand awareness konsumen mi instan dan company profile dari PT. Indofood Indonesia.
Indriantoro & Supomo (1999) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa data brand awareness konsumen mi instan dan company profile dari PT. Indofood Indonesia.
4) Alat Analisa Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 macam angket yaitu:
1. Angket dengan pertanyaan terbuka, yaitu angket yang terdiri atas pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi, saran dan masukan dari responden.
2. Angket dengan pertanyaan tertutup, yaitu angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap terhadap iklan, brand awareness, sikap terhadap merek, dan minat beli ulang.
Kuisioner digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang diatur sedemikian rupa dengan menggunakan formulir yang sudah disusunsebelumnya. Pertanyaan dalam angket tertutup menggunakan skala Numerical.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 macam angket yaitu:
1. Angket dengan pertanyaan terbuka, yaitu angket yang terdiri atas pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi, saran dan masukan dari responden.
2. Angket dengan pertanyaan tertutup, yaitu angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap terhadap iklan, brand awareness, sikap terhadap merek, dan minat beli ulang.
Kuisioner digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang diatur sedemikian rupa dengan menggunakan formulir yang sudah disusunsebelumnya. Pertanyaan dalam angket tertutup menggunakan skala Numerical.
Penelitian dengan menggunakan Numerical scale 1-10 dengan alasan-alasan sebagai berikut (Husein, 1999) :
1.Untuk mendapatkan data yang bersifat universal
2. Beberapa buku teks menganjurkan agar data pada kategori “netral” tidak dipakai dalam analisis selama responden tidak memberikan alasannya.
3. Untuk menghindari kategori tidak tahu. Dalam skala numerikal, angka 1 menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 10 menunjukkan sangat setuju untuk mendapatkan data yang bersifat interval
Jenis kelamin
|
Setuju
|
Tidak Setuju
|
Sangat Setuju
|
Laki-laki
|
52
|
45
|
61
|
Perempuan
|
62
|
54
|
39
|
Total responden
|
114
|
110
|
100
|
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan
bahwa dari 114 responden yang terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin
perempuan yaitu sebesar 54,39 persen sedangkan jenis kelamin laki-laki adalah
45,61 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen yang memilih
untuk membeli mi instan adalah perempuan.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan atas masalah penelitian
didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan
tersusun pada Bab 1. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban
atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana
meningkatkan sikap terhadap merek dan implikasinya pada minat beli ulang?. Dari
hasil penelitian telah menjawab masalah penelitian tersebut yang signifikan
menghasilkan proses dasar yang mempengaruhi dan dipengaruhi sikap terhadap
merek.
E.
DAFTAR PUSTAKA
http://anisantoso.blogspot.com/2013/04/proposal-ilmiah_16.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar